Di dunia ini, kalian percaya akan
kebetulan?
Gue, kebetulan, enggak.
Gue yakin, kita dipertemukan dengan
seseorang — yang entah akan berlangsung lama atau sebentar– pasti ada
alasannya. Kalau kita runut, kejadian-kejadian ‘ajaib’ pasti pasti panjang
ceritanya. Pasti ada pikiran-pikiran yang bermain di kepala kita.
“coba kalo tadi gue gini ya, coba
kalo gue tadi ga gitu ya.”
Ada banyak alasan suci kenapa Tuhan
mempertemukan kita dengan orang-orang yang kita punya sekarang. Salah satunya
adalah, karena kita tidak bisa membuat kenangan manis jika sendirian, lalu
tersenyum malu-malu kepada barang.
Tapi sayang, Tuhan enggak selamanya
menyediakan waktu yang panjang dan cerita lanjutan. Kadang, Dia hanya
menciptakan ruang dimana yang bersebrangan tiba-tiba bertatapan,
berulang-ulang. Selanjutnya? Harus mereka yang usaha mati-matian. Apabila
keberanian mengiyakan, cerita berikutnya bisa kita terka. Namun, jika kita
hanya duduk, diam, dan tidak kemana-mana, hingga waktu berlalu, kita hanya akan
berkata.
“ah cuma kebetulan”
Ternyata kebetulan adalah bentuk
pengampunan, bagi mereka yang tidak punya keberanian.
Semesta adalah pendengar yang baik,
pengamin terhebat. Sering gue mendengar cerita, ketika seseorang mengharapkan
sesuatu yang benar-benar dari lubuk hatinya, hal tersebut entah dari mana
terwujudkan. Dan kita dengan lancangnya berkata.
“wah kebetulan banget”
Ternyata kebetulan adalah pengganti
rasa syukur yang terlupakan.
Pernah ingin pergi ke suatu tempat
asing, dan tiba-tiba teman menawarkan tempat bermalam? Atau ingin mencari
pekerjaan, lalu teman beri kemudahan? Atau bertemu tiba-tiba dengan orang-orang
sepemikiran, yang sebelumnya belum pernah kalian temukan lalu berbincang
tentang semua hal yang kalian tau?
Ternyata kebetulan adalah
kesempatan.
Jadi, kebetulan itu enggak ada..
yang ada, adalah skenario manis buatan Tuhan, yang berhasil diikuti oleh
umatnya.. gitu lho..
by : @flauntleroy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar