Ketika malam datang , hampir menuju
paginya yang dingin. Aku teringat sesosok itu ,dari parasnya yang tersenyum
padaku, jemarinya yang memegangi erat
tangan ku, badan nya yang nyaman dipeluk ku, bahkan aroma tubuhnya yang selalu
tertinggal di badan ku. Hampir selama
enam tahun sudah semua itu masih saja terlihat nyata dibenak ku, bahkan sampai tak
bisa aku sadari, aku bisa benar – benar melewati hidup tanpa dekapan dan
ketulusan nya. Bapak…..
Sekilas pikiran ku melayang luas
kebelakang , mengingat semua apa yang sudah terjadi. Banyak hal yang berbeda
setelah kepergian nya, yang aku rasakan aku bahagia menjadi putri kecil nya.
Putri kecil yang selalu mendapatkan curahan ketulusan yang belum sempat aku
balas bahkan, belum ku ucapkan terimakasih padanya. Kerinduan ini selalu datang
, kerinduan yang hampir di tiap malam menghabisi tubuhku, bahkan membasahi mataku
sampai aku tak ingin berhenti untuk itu.
Semua terekam baik di memori pikiran
ini, dimulai dari bapak bangunkan ku dengan suara lembut dikuping “Bangun
Nak” sampai ku tertidur kembali dan dia ucapkan
“selamat Tidur Nak” , kau ingat semua pak, ingat dengan tugas sekolah ku, ingat
dengan mandiku, ingat dengan main ku, ingat dengan makan ku, dan tentunya ingat
dengan hatiku. Dia yang sangat menjaga perasaan putri nya agar tidak ada orang
lain yang menyakiti bahkan melukainya sedikitpun. Senyuman hangat yang
kutemukan saat ku pulang lelah mencari ilmu , sudah tak kudapat darinya, bahkan aku terkadang
tersenyum sendiri untuk berharap membalasnya dan dia melihat. Tangannya yang
kuat dan kekar justru terasa lembut menyentuhku, seakan untuk meyakiniku Bapak
mencintai aku , putrimu.
Dia membahagiakan aku dengan caranya,
tidak dengan memanjakan ku, tidak dengan menuruti semua apa yang ku mau.
Caranya yang selalu aku suka, cara yang bisa sangat membahagiakan aku lebih
dari itu. Terlintas aku ingat dulu, ketika aku sepulang sekolah aku pergi
bermain hingga larut petang. Diperjalanan menuju pulang, dikepalaku hanya ada
cemas dan takut akan kemarahan nya nanti , tapi itu semua hilang ketika aku
masuk rumah justru disambutnya dengan makanan yang dia buat sendiri, “Ini
dimakan dulu” dia menyuruh ku makan karena dia ingat aku belum makan sedari
pulang sekolah. Aku bahagia pak .
Ku ingat kembali, saat hujan datang
kau menyempatkan diri meninggalkan pekerjaan mu untuk berdiri didepan gerbang
sekolah ku , untuk menjemput ku agar tidak kehujanan yang mungkin bisa membuatku
jatuh sakit ,Aku bahagia pak ..Saat kau selalu datang kesekolah dengan keyakinan
mu bahwa aku bisa mendapatkan peringkat di sekolahku, Aku Bahagia pak.. Disaat
kau temani aku belajar membuat tugas sekolah ku, Aku bahagia Pak. Disaat kau
membuatkan aku sebuah gambar, yang sudah kau tau aku tak bisa menggambar, Aku
bahagia pak. Disaat kau buatkan aku sebuah mainan , agar aku tidak menangis
saat kau pergi sebentar, Aku bahagia
pak.
Angin pun menggoyahkan ingatan kecil
itu dipikiran ku , sempat aku sadar namun aku serasa tetap ingin menantikan
tubuh itu.
Semua perlakuan mu membuat aku takut
jauh darimu, ketika kau ingin pergi sebentar karena pekerjaan mu , aku cemas.
Sampai aku tahu kau pergi bukan hanya untuk sebentar, tapi selamanya. Aku
bahagia pak,bahagia…. Bahagia karena
allah menjadikan aku putrimu dan bapak kebahagiaan ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar