Senin, 27 Januari 2014

Siapakah Saya ?




Judul diatas memang terdengar lucu, begitupun ketika saya harus menuliskan tentang diri saya sendiri, tentunya akan terasa sulit namun demi melengkapi tugas salah satu mata kuliah saya , saya akan mencoba nya.

Nama lengkap saya Putri Hendrawati , oranglain biasa memanggil saya dengan nama Putri atau phw (kepanjangan dari PutriHendraWati). Saya lahir di Jakarta pada tanggal 06 Desember 1993. Usia saya 20 tahun, saat ini saya adalah seorang mahasiswi fakultas ekonomi jurusan akuntansi disalah satu Universitas Swasta di Jakarta. Saya adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara. Seperti  kebanyakan orang  lainya, saya berasal dari keluarga sederhana dari pasangan Bapak Wagito Hendrosiswanto (Almarhum) dan Ibu Soeparti. Kedua orangtua saya berasal dari Solo , yang pergi merantau di Jakarta.

Jika harus menceritakan tentang diri saya, memang saya belum bisa menemukan jati diri saya yang sesungguhnya, namun belajar mengenali diri sendiri adalah bagian dari proses tersebut. Saya adalah orang yang memiki sikap sedikit keras, mungkin dikarenakan sejak kecil kedua orangtua saya khususnya ibu saya mendidik anak- anak nya dengan didikan yang sedikit keras dan tegas, beliau mengajarkan kami untuk mengerjakan segala sesuatu nya harus sesuai dengan aturan.  Sikap keras  tersebut lah yang tanpa saya sadari sedikit  terbawa di dalam diri saya, namun aneh nya saya bukan tipe orang yang menyukai banyak aturan. Saya berfikir memang ada yang perlu dilakukan  sesuai aturan, namun ada beberapa hal yang tidak memerlukan nya. Dalam urusan pendidikan saya adalah orang yang benar – benar mengutamakan dan menjalankannya nya sesuai aturan. Sejak saya kecil saya sudah diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap pendidikan saya. Ketika sekolah dulu, orangtua saya tidak pernah “menuntut” saya untuk menjadi terbaik sesuai keinginana mereka , tetapi mereka “menuntun” saya untuk menjadi yang paling baik sesuai dengan keinginan kami.. Mereka menginginkan saya dan kedua kakak saya mempunyai pendidikan yang layak, bagaimanapun keadaannya. Alasan tersebut lah yang memotivasi saya sampai saat ini untuk selalu bersungguh – sungguh dan berkerja keras dalam hal pendidikan. 

Berbeda dengan urusan pendidikan, dimana saya melakukannya dengan serius disisi lain saya justru memiliki sikap yang bertolak belakang. Beberapa bulan yang lalu, saya bertemu dengan salah satu kakak kelas saya, dia adalah mahasiswa lulusan psikologi di kampus saya, dia mencoba menawarkan untuk membaca kepribadian saya dengan hanya melihat dari sebuah tulisan. Saya menuliskan beberapa kalimat dalam satu paragraf disebuah kertas,entah bagaimana bisa dia mengetahui nya sampai saya pun tidak habis pikir, hampir semua yang dikatakannya adalah benar padahal kami tidak saling mengenal sebelumnya, dari mulai dia mengatakan saya adalah pribadi yang tenang, sebenarnya tidak dalam semua hal saya bisa bersikap tenang namun memang saya lebih sering apabila dihadapkan  suatu hal  saya memilih untuk bersikap tenang, dia juga mengatakan saya orang yang lebih sabar, hal ini pun hampir benar pada dasarnya saya adalah orang yang berprinsip namun saya tidak mau memaksakan oranglain untuk selalu setuju dengan saya. Saya lebih cenderung untuk mengalah dan membiarkan nantinya orang lain pun melihat bahwa yang saya lakukan benar, memiliki banyak teman dan tidak suka berdiam diri dirumah itu juga yang dia katakan dan menurut saya benar , bermain adalah salah satu hal yang mungkin paling menyenangkan didalam hidup, teruntuk juga bagi saya, kalau urusan “bermain” bisa dibilang saya jago nya. Entah alasan nya apa, mungkin dikarenakan sejak kecil saya hanya tinggal bertiga di Jakarta bersama kedua orangtua saya, sedangkan kedua kakak laki-laki saya tinggal bersama kakek dan nenek saya di Solo. Kedua orangtua saya diharuskan bekerja untuk memenuhi kebutuhan kami, bukan berarti saya anak yang kurang perhatian orangtuanya namun terkadang saya merasa kesepian ketika didalam rumah , berbeda hal nya ketika saya bermain diluar rumah , saya menemukan kesenangan tersendiri  Bahkan ketika dulu saya duduk dibangku sekolah, disaat saya menjadi juara kelas saya meminta kepada orantua saya untuk memberi waktu yang lebih lama untuk saya bermain diluar rumah sebagai hadiahnya. Bertemu banyak orang dengan berbagai karakter, bahkan bisa menjadikan mereka bagian penting dalam hidup saya sebagai teman dan sahabat. Berbagi cerita dan mencoba banyak hal dengan mereka dan membuat orang lain bahagia didekat kita adalah suatu kesenangan sendiri bagi saya. 

 Disamping itu dia juga membaca saya adalah orang yang masih sering melihat kebelakang apabila melakukan sesuatu sehingga terkadang hal itu yang membuat saya ragu, ini merupakan salah satu kekurangan saya, tingkat kepercayaan diri saya tidak terlalu tinggi sehingga terkadang saya  meragukan kemampuan sendiri. Saya pun termasuk orang yang terlalu banyak pertimbangan dan sering menghubungkan kegagalan yang saya pernah alami sehingga menjadi kerikil dan keraguan untuk saya bisa maju melakukan sesuatu. 

Bisa dikatakan pula untuk urusan pribadi atau apapun saya lebih senang untuk menyimpan nya sendiri, saya ingin oranglain mengetahui saya tetapi tidak mengenal saya lebih dalam. Disamping sikap saya yang seolah – olah terlihat cuek, masa bodo, selalu menunjukan sikap ceria seakan semuanya baik – baik saja, saya pun juga memiliki tingkat sensifitas yang cukup tinggi. Hal yang paling bisa membuat saya terharu, terenyuh bahkan sampai menangis adalah ketika diingatkan akan sosok ayah saya , sekitar 6 tahun silam beliau kembali kepada Yang Maha Kuasa , kepergian beliau adalah kesedihan terbesar dalam hidup saya mungkin saya dan beliau memiliki hubungan emosional yang sangat tinggi.  Ayah yang luarbiasa itu yang bisa saya katakan jika harus membicarakan tentang beliau. Ayah yang bisa menjadi teman baik saya, Ayah yang tidak pernah melukai saya seujung kuku pun, ayah yang menjaga saya dan selalu ada untuk saya. Semua perlakuan beliau yang membuat saya merasa menjadi anak yang sangat beruntung, banyak ketakutan didiri saya setelau beliau pergi sehingga membuat saya harus bisa menjadi sosok yang kuat, bisa melindungi diri saya sendiri meskipun ada kedua kakak laki – laki saya namun belum bisa seutuhnya menggantikan sosok Ayah, alasan ini pula lah yang sedikit mempengaruhi saya menjadi orang yang sedikit keras. 

Secara garis besar, cerita kehidupan saya mungkin saya sama seperti cerita kehidupan wanita – wanita lain nya. Entah mengapa Allah menginginkan saya untuk tinggal dibumi ini dengan kepribadian dan kehidupan yang saya punya saat ini, namun apapun alasan nya saya yakin Allah memiliki tujuan tersendiri. Saya hanya ingin mensyukuri dan menjalani semua yang telah saya miliki dan menjalankan nya dengan benar dengan cara saya sendiri serta melakukan hal yang baik dan positif, dan sebisa mungkin tidak mengizinkan hal – hal buruk datang dari diri saya. Mencoba menjadi pribadi terbaik adalah langkah pertama untuk menjadi yang terbaik. Terimakasih  :-)