Minggu, 11 Maret 2012

Perekonomian Indonesia


PEREKONOMIAN INDONESIA
            Sebelum krisis uang rupiah terjadi, masyarakat Indonesia dan dunia boleh dikatakan sangat optimis mengenai prospek Perekonomian Indonesia. Namun saat ini rasa optimis ini dirasakan tidak didasari oleh fakta yang sebenarnya karena adannya goncangan oleh faktor – faktor eksternal dan internal. Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya Perekonomian Indonesia diantarannya yaitu
a.       Laju Pertumbuhan dan Tingkat Pendapatan
Melihat laju pertumbuhan ekonomi, Indonesia memang termasuk yang pertumbuhan ekonominnya tinggi termasuk didalam negara ASEAN. Adannya perbedaan laju pertumbuhan ekonomi disebabkan oleh perbedaan sejumlah faktor  antara lain jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk, Sumber Daya Alam, tingkat teknologi, juga kondisi awal ekonomi. Tetapi, dalam hal tingkat pendapatan perkapita, Indonesia adalah Negara anggota didalam kelompok ASEAN \pada urutan terendah. Hal ini disebabkan karena kombinasi dari dua faktor berikut : jumlah penduduk dan nilai produk yang berbeda. Apabila pendapatan perkapita Indonesia diukur dengan mata uang asing saat ini misalnya AS, penurunan pendapatan terlihat sangat drastis. Bagi negara berkembang seperti Indonesia , pernurunan pendapatan perkapita seperti ini akan mengakibatkan suatu kemunduran yang akan memicu krisis pemerintahan di negara tersebut.
b.      Investasi
Investasi merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi disuatu negara, Indonesia merupakan salah satu negara investasi bruto. Besarnya suatu investasi juga mencerminkan tingkat pengindustrialisasi disuatu negara.Di Indonesia, sumber utama pembentukan investasi berasal dari luar yaitu tabungan nasional yang kontribusinnya meningkat namun relatif masih kecil karena, tabungan pemerintah yang memasukan bantuan/pinjaman luar negerinnya sebagai pemasukan pemerintah sedangkan tabungan nasional tersebut berasal dari jumlah tabungan pemerintah, masyarakat,dan dunia usaha juga investor asing. Indonesia juga terkadang sudah bukan negara yang dilirik lagi oleh para investor asing yang mengakibatkan akan memperparah jangkauan kemiskinan sehingga Indonesia harus mempertimbangkan investasi asing yang dapat membantu meningkatkan penghasilan devisa Indonesia.
c.       Inflansi
Inflansi merupakan suatu dampak yang disebabkan oleh beberapa sumber. Di Indonesia sendiri penyebab inflansi karena kekurangan pasokan barang atau surplus permintaan pasar yang seringkali terjadi akibat pertumbuhan pasokan uang yang terlalu cepat. Selain itu juga karena faktor permintaan dan penawaran yang tidak konsisten. Inflansi yang terjadi di Indonesia mencerminkan daya saing efisiensi lebih rendah dibandingkan negara – negara lain.Hal ini menyebarkan ketidakamanan yang mendalam diseluruh perekonomian.
d.      Perdagangan Dalam (Import) dan Luar Negeri (Ekspor)
Indonesia masih selalu termasuk negara defisit, dalam neraca perdagangan (barang dan jasa)  namun saja ekspor Indonesia masih rendah  karena kinerja perdagangan atau perkembangan ekspor barang dan jasa Indonesia sangat lemah . Ini menunjukan bahwa Indonesia masih tertinggal dari persaingan pasar yang semakin ketat, Indonesia saat ini masih belum dapat menonjol sebagai salah satu negara prosedur produk – produk terutama di kalangan menengah dan tinggi hal ini dinilai perdagangan Indonesia masih relatif lamban.Di sisi lain juga pergerakan laju Import juga dinilai lamban karena juga belum dapat menghasilkan produk – produk yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia di lingkungan nasional atau dalam negeri. Padahal Ekspor dan Import merupakan salah satu faktor penting untuk mengukur laju perekonomian suatu negara.
e.       Sumber Daya Manusi (SDM).
Masih rendahnya Sumber Daya Manusia yang baik dalam hal kualitas tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha juga merupakan salah satu kendala saat ini yang dihadapi Indonesia dalam usaha meningkatkan daya saing . Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat hanya saja kualitas dari Sumber Daya Manusia tersebut tidak berjalan seiring. Dimana seharusnya SDM dapat menunjang meningkatkan produk – produk dalam negeri namun menjadi suatu masalah besar bagi Indonesia.
f.       Teknologi
Saat ini dan terutama dalam era pasar bebas, teknologi sangat menentukan daya saing (keunggulan kompetitif) barang – barang ekspor Indonesia dipasar global dimana semuannya dikendalikan oleh teknologi seperti informasi dan alat komunikasi lainnya. Teknologi saat ini menjadi dominan mempengaruhi pola perdagangan dunia, namun saja Indonesia masih belum master dalam hal ini.Akibat perubahan teknologi saat ini sangat cepat dan akan berlangsung terus maka perekonomian dunia dan global akan semakin dinamis.
g.      Hutang Negara
Besarnya jumlah hutang suatu negara juga sangat mempengaruhi Perekonomian negara tersebut. Saat ini kasus hutang negara yang dialami oleh Indonesia sangat kompleks dan terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan ekonomi Indonesia sangat rawan. Indonesia telah menjadi penerima utang yang tidak bisa membayarnya . Sebenarnya apa pinjaman atau hutang negara tak pernah memperhatikan dampaknya yang dapat mempengaruhi kesehatan ekonomi negara apabila negara tidak dapat membayar hutang nya. Indonesia perlu mencari solusi baru untuk menghadapi problem yang sepertinnya tidak mempunyai jalan keluar. Bahkan, saat ini pemerintah diangap “Lepas Landas” terhadap masalah hutang luar negeri . Dalam artian pemerintah sudah bersikap lepas tanggung jawab terhadap hutang luar negeri dan cuci tangan terkesan sudah pasrah.
Dari beberapa faktor kecil yang disebutkan diatas masih banyak beberapa faktor lainnya yang mempengaruhi tingkat ekonomi Indonesia saat ini. Perekonomian Indonesia saat ini masih sedang mengalami suatu krisis yang menyebabkan proses pembangunannya mengalami resesi. Diantara beberapa faktor internal ( pelaku – pelaku dalam negeri) dan faktor eksternal harus saling berkombinasi yang baik untuk membantu memperbaiki perekonomian Indonesia saat ini. Beberapa cara pun harus di laksanakan diantarannya struktur ekonomi yang harus diperbaiki, Meningkatkan kualitas SDM, Pemerintah harus bersih seutuhnya, dan Indonesia harus memiliki visi kedepan yang jelas.
Terimakasih kepada nara sumber yang buku nya telah membantu saya dalam mengerjakan tugas “Perekonomian Indonesia” Mohon maaf apabila saya meanambahkan sedikit pendapat saya pada tulisan ini. 
Referensi Buku :
”Perekonomian Indonesia Menyongsong Abad XXI”,2001,Jakarta,pustaka , sinar harapan
“ Pergulatan Indonesia Membangun Ekonomi”. Radius Prawiro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar