Selain vitamin D, magnesium juga berperan penting dalam penyerapan
dan metabolisme kalsium dalam tulang dan darah. Selain itu, magnesium juga
memiliki fungsi lain. Di antaranya ialah meningkatkan kerja saraf dan otot,
menjaga metabolisme glukosa, anti-stres dan depresi, menjaga tekanan darah
tetap stabil, sistem kardiovaskular, mencegah PMS dan fibromyalgia, mencegah
endapan kalsium, batu ginjal, dan batu empedu, serta melancarkan pencernaan dan
relaksasi otot.
Ketika seorang wanita mengalami Pre‐Menstrual Syndrome (PMS),
kadar kalsium dalam tubuhnya akan berfluktuasi. Dalam kondisi ini, hormon ovarium
dapat mempengaruhi metabolisme kalsium, magnesium dan vitamin D.
Untuk mengatasi kekurangan magnesium yang diakibatkan PMS bisa
juga disarankan wanita tersebut mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium
tinggi atau suplemen, atau juga diberikan Magnesium Therapy pada wanita
PMS dengan red cell magnesium yang rendah.
Sedangkan jika kalsium dalam darah rendah, maka seseorang bisa
merasakan beberapa masalah kesehatan. Misalnya:
– Kontraksi otot polos.
– Diare atau intoleran laktosa/gluten, gangguan absorbsi dan abnormalitas elektrolit.
– Pada sistem saraf perifer ditemukan baal.
– Manifestasi sensitif, bingung, halusinasi, dementia, extra pyramidal.
– Diare atau intoleran laktosa/gluten, gangguan absorbsi dan abnormalitas elektrolit.
– Pada sistem saraf perifer ditemukan baal.
– Manifestasi sensitif, bingung, halusinasi, dementia, extra pyramidal.
Dalam sebuah penelitian yang ditulis Journal of Clinical Nutrition
(1985) dikatakan, penderita hipertensi mempunyai kadar magnesium yang rendah
dibandingkan mereka yang mempunyai tekanan darah normal.
Oleh karenanya, magnesium dapat bermanfaat sebagai hipotensi agent pada jenis hipertensi ringan.
Oleh karenanya, magnesium dapat bermanfaat sebagai hipotensi agent pada jenis hipertensi ringan.
Begitu juga dengan para penderita diabetes retinopati dengan
terapi insulin, mereka juga mempunyai kadar magnesium yang rendah.
Rendahnya kadar magnesium
penderita DM menjadi salah satu
faktor risiko yang meningkatkan
komplikasi.
Selain meningkatkan risiko hipertensi, Journal of the American
College of Nutrition 4 menuliskan, magnesium yang rendah
dalam darah dapat meningkatkan risiko coronary spasme (angina) dan kerusakan otot jantung.
dalam darah dapat meningkatkan risiko coronary spasme (angina) dan kerusakan otot jantung.
Jadi, pastikanlah asupan magnesium harian Anda tercukupi. Yakni,
dengan mengkonsumsi sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung, ikan air
dingin seperti halibut dan salmon, serta berbagai biji-bijian dan
kacang-kacangan.
Anda juga bisa mengonsumsi suplemen magnesium dengan dosis 250 mg
sebagai bagian diet sehari-hari. Carilah suplemen yang menyediakan magnesium
dalam bentuk magnesium sitrat atau aspartat untuk hasil terbaik.
REf : http://m.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/Wanita-yang-Sering-PMS-Itu-Kurang-Magnesium
Tidak ada komentar:
Posting Komentar