Rabu, 29 Mei 2013

ANYER !!!

Pagi hari itu saya mendapat kabar dari seorang teman, bahwa liburan semester2 ini akan diadakan turk kepantai Anyer. Saya tentu saja sangat antusias menyambutnya, karena liburan kali ini akan menjadi suatu pengalaman yang luar biasa bersama mereka. Terlebih di semester 3 sampai semester akhir kami akan berpisah karena system perkuliahan kampusmengaturnyademikian.
“Huhu..Sedih juga sih ya harusberpisah, kan sudah setahun lebih kita bareng-bareng.” Ujar seorang teman kepada saya.

          Akhirnyahari yang dinanti pun tiba, tanggal 31 Mei 2012 setelah UTS selesai, kami  berangkat dengan menaiki bus TNI. Tidak sedikitt eman saya yang protes terhadap mobil yang akan mengantar kami ketempat tujuan. “Hah!? Bus TNI!? Gak ada mobil  yang lain apa selain itu?” Kata teman perempuan yang tidak mau disebutkann amanya. “Hahaha.Enakan naik inilah Yul,kan bias bebas hambatantuh kalo kenamacet.”Aku Icha. “Udahlah syukurinaja Yul, daripada enggak dapet kendaraan, lu emang maunaikGetek keAnyer!?Guesih enggak mau.”Ujar Robi meledek “Iyadehiya, gue setuju-setuju ajadeh, yang penting kita bias liburan bareng-bareng.”Ayul pun mengalah sambil tersenyum kuda.
          Perjalanan pun dimulai, didalam bus kita semua bersendagurau satu sama lain, ada yang main gitar, makan, minum, bengong, tidur. Tidak terasa perjalanan ini sudah mencapai setengahnya.Jam sudah menunjukkan waktu 11.45 WIB kami pun berhenti di rest area terdekat untuk istirahat dan salat dzuhur.

          Tepat pukul 13.00 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju tempat tujuan,           Namun saat perjalanan dirasaakan cepatsampai tujuan, bus yang kami tumpangi tiba-tiba tersendat di tengah jalan tol yang lumayan sepi dari kendaraan lain, sontak saja, supir langsung mengambil arah kekiri untuk memberhentikan kendaraannya agar tidak mengganggu pengguna mobil yang akan lewat. Rupanya bus kami mengalami masalah pada bagian mesin, sialnya supir dan kernet tidak membawaalat-alat untuk memperbaiki kerusakans eperti ini. Kami sempat kecewa karena perjalanan terhenti akibat bus yang mogok.Hari semakin menampakkan senjanya, sebagian dari kami ada yang berupaya untuk membuat bus bias menyala kembali, dengan mencoba mendorongnya. “Satu, dua, tigaaaa...” Teriak salah seorang teman. “Aduhh..ko enggak nyala-nyalaya nih bus?” Kata Fandi.“Duuh..masa mau disini terussih, kapan kita sampe nih!! Kan gue mau mandi.”UjarMirsad, yang sedari pagi memikirkan kolam renang di penginapan. 

          Akhirnya Pak supir dan kernetnya pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan akan dilanjutkan, tapi tidak dengan bus. “Lho..Terus naik apa?” Pak kernet kemudian menyuruh kami semua untuk menurunkan semua barang-barang yang ada di bus, dia kemudian pergi keperumahan di sebelah jalan tol ini. Karena perumahan itu hanya di batasi dengan tembok yang sudah agak hancur, jadi sangat mudah untuk dilewati tanpa harus memanjat. Satu-persatu dari kami bergegas karena hari yang sudah kunjung malam.

          Dan ternyata, Pak supir sudah menyewakan 4 mobil mikrolet berukuran sedanguntuk mengantarkan kepenginapan. Kami lumayan lega, karena tidak disangka supir akan cepat mendapatkan mobil pengganti. Tanpa basa-basi satu –persatu barang dinaikkan kedalam mikrolet, setelah semuanya selesai kami langsungmemulai perjalanan lagi yang sempat tertunda selama kurang lebih 1 jam. Perjalanan dimulai dengan melewati kampong sekitar yang masih sangat asri di malam hari dan tidak banyak aktifitas kendaraan yang ada seperti di kota Jakarta. “Hooo....tenang banget suasana di kampong ini.” Ujar saya sambil melihat persawahan yang tidak begitu jelas karena hari sudah malam.

          Aktifitas di dalammobil pun tidak banyak karenasebagian orang di mikrolet yang saya tumpangi ini kebanyakan perempuan, sebagian ada yang tertidur pulas. Tanpa terasa 1 jam lebih terlewati, akhirnya pada pukul 21.10 WIB kami tiba di tempat tujuanya itu Penginapan Adrian. Satu-persatu barang-barang mulai diturunkan dari mobil untuk dibawa masukke penginapan, wajah-wajah tanpa beban pun mulai terlihat, teman saya yang sedari tadi tidur dan yang puasa berbicara pun langsung senang ketika tahu bahwa diasudah sampai di tujuan.Kami langsung membayar mikrolet yang sudah disewakan oleh Pak supir tadi dan mereka kembali pulang.“Woi, kita berenang yuk!! Gerah nih gara-gara di mikrolet terus.”Ujar Michael alias Jackson alias Mirsad. “Gilalu, baru banget nyampe masa udah mau berenang aja.” Kata Feri, yang baru muncul dari atap penginapan. Setelahnya kami langsung masuk kekamar masing-masing dan merencanakan acara yang akan diadakan esok.

          Keesokannya, kami pergiketempat tujuan berlibur yaitu PantaiAnyer, pemandangan disana sangatlah luarbiasa, lautnya yang masih biru, pasirpantai yang putih bersih, dan ombak besar yang cocok untuk peselancar pemula. Sebagian da yang bermain bola pantai, ada yang berenang di bibir pantai dan ada pula yang bergalau-ria di bawah pohon kelapa sambil memandang kelangit berwarnabiru yang diakibatkan pantulan cahaya matahari kelaut.Celotehan pun terdengar “Guys, kita naik Banana Boat yuk!” “Yuk yuk, kapan lagi kita bias naik Banana Boat, di Ancol kan enggak ada.” “Yaudah, bilang ke Mas-mas nya cepet.”Beberapa temanakhirnya memutuskan untuk naik Banana Boat yang konon katanya sensasinya tidak kalahmengasyikan dengan wahana air yang ada di Dufan. Dan benar saja, teman saya pun ada yang sampai 3 kali naik Banana Boat karena sensasinya yang dapat mengobati hati dia yang sedang galau ditinggal oleh pacarnya.

          Matahari pun seakan enggan untuk memancarkan sinarnya lagi seperti yang dialakukan beberapa jam yang lalu.Ya, hari sudah sore, senja pun akan berganti menjadi malam. Sudah waktunya kami kembali kepenginapan ,untuk mengistirahatkan badan yang seakan tidak mau diistirahatkan ini dari berbagai aktifitas yang sudah dialaminya seharian penuh.“Keren nih liburan!Guee nggak akan lupain hari ini, Bro.”Ujar seorang teman  yang sangat bersemangat.

          Hari ini kami bersiap untuk pulang, banyak dari sebagian teman mengatakan betapa cepatnya liburan ini berakhir, tidaklah adil apabila kebahagiaan yang sederhana ini berlalu begitu cepat. Saya berharap persahabatan ini tidak cepat berakhir seperti sepasang kekasih yang terkendala oleh jauhnya jarak percintaan mereka. Saya berharap persahabatan yang saling menyayangi seperti sayang orang tua terhadap anaknya. Akhirnya kita berpisah kawan setelah 1 tahun bersama, semoga kalian sehat selalu.“Karena Akhir Adalah Permulaan.”

1 komentar: