Nama
:
Putri Hendrawati
Kelas :
4EB01
NPM :
28211439
Softskill : Akuntansi Internasional
Tema
: Pertumbuhan
Dan Penyebaran Operasi Multinasional
Bisnis internasional secara tradisional
terkait dengan perdagangan luar negeri. Saat ini, bisnis internasional semakin
berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian system
manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang
dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis.
Salah satu nya yaitu berbicara tentang budaya, contoh nya yaitu Analisa Budaya Perusahaan MNC (Multinational
Corporation) Berbasis Jepang di Indonesia.
Era globalisasi merupakan era yang sedang kita
hadapi saat ini. Globalisasi sering dikatakan sebagai suatu proses atau keadaan
dimana batas antar negara dianggap menjadi lebih tidak kentara. Hal ini
dikarenakan interaksi yang terjalin antar negara semakin mudah, baik itu
kemudahan dalam bertukar informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan
bentuk-bentuk interaksi lainnya. Selain itu, dengan terjadinya globalisasi maka
pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide, dan informasi di seluruh dunia
menjadi bernilai standar. Keadaan demikian dipengaruhi oleh teknologi
komunikasi dan komunikasi yang semakin canggih serta kegiatan perekonomian yang
semakin luas dan merambah pasar dunia.
Dengan adanya
globalisasi, perusahaan multinasional (multinational corporation/
MNC) dapat lebih bebas melakukan ekspansi negara-negara lain.
Alasan untuk mendapatkan sumber daya baru, mengurangi resiko politik, perluasan
pangsa pasar, dan lain sebagainya – merupakan hal-hal yang melandasi perusahaan
multinasional untuk memperluas operasinya. Hadirnya perusahaan multinasional
tersebut, tentu saja berkaitan dengan aspek SDM (sumber daya manusia) yang
dikelola sebagai penggerak bisnisnya tersebut. IHRM atau International Human Resource Management menurut
Lado & Wilson (1994) merupakan sejumlah aktivitas, fungsi dan proses
tertentu yang mengatur proses untuk menarik (attracting),
mengembangkan (developing) dan mempertahankan (maintaining) sumber daya manusia di perusahaan
multinasional. Dengan begitu IHRM merupakan agregat dari sejumlah sistem
pengelolaan SDM yang digunakan untuk mengelola sumber daya manusia di
lingkungan perusahaan multinasional, baik di bagian local maupun di bagian
internasional. Pengelolaan SDM pada perusahaan multinasional melibatkan
pengaturan yang lebih kompleks, seperti masalah peraturan tenaga kerja yang
berlaku, konversi upah & transfer pricing, ekspatriat, hingga masalah
budaya, yang pada akhirnya mempengaruhi budaya perusahaan.
Budaya perusahaan merupakan satu set nilai,
penuntun kepercayaan akan suatu hal, pengertian dan cara berpikir yang
dipertemukan oleh para anggota orgaanisasi dan diterima oleh anggota baru
seutuhnya[1]. (W. Jack Duncan: 1989). Tujuan budaya adalah untuk melengkapi
para anggota dengan rasa (identitas) organisasi dan menimbulkan komitmen
terhadap nilai-nilai yang dianut oleh organisasi.
Budaya perusahaan mampu memberi arah bagi
kelangsungan hidup perusahaan dan memberi suatu identitas khas baginya. Jepang
merupakan salah satu negara dengan perusahaan multinasional yang terbanyak di
Indonesia. Tercatat, pada tahun 2006 jumlah perusahaan Jepang yang ada di
Indonesia berjumlah 783 banyaknya. Dan hal tersebut mengalami peningkatan yang
signifikan pada tahun 2014. Jepang juga dikenal sebagai negara yang memiliki
nilai-nilai, filosofi, dan semangat yang terkuat, yang ditularkan ke seluruh
dunia melalui budaya perusahaan pada perusahaan multinasional yang tersebar,
termasuk di Indonesia. Misalnya saja kehadiran perusahaan multinasional dari
Jepang di Indonesia mencontohkan nilai-nilai baik rakyat Jepang. Hal ini
dikenal dengan budaya Kaizen. Kaizen merupakan istilah dalam budaya Jepang yang
bermakna perbaikan secara berkesinambungan. [2] Dalam budaya Kaizen,
semua cara hidup baik itu dalam hal bekerja atau kehidupan social atau bahkan
kehidupan berumah tangga perlu disempurnakan setiap saat. Pandangan tersebut
menyiratkan bahwa setiap orang harus menyempurnakan hidup dan kehidupannya.
Budaya Kaizen yang selalu diterapkan oleh masyarakat Jepang memiliki 5 nilai
luhur yang sering disebut juga sebagai gerakan 5S. Nilai-nilai tersebut
dijadikan filosofi dalam kehidupan sehari-hari mereka dan merupakan nilai yang
kuat serta terus dipertahankan di sepanjang hidup mereka. Gerakan 5 S yakni
berupa (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). Adapun penjelasannya
adalah sebagai berikut : [3]
·
Seiri (ringkas) merupakan aktivitas menyingkirkan barang-barang
yang tidak diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya
barang yang benar-benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja.
·
Seiton (rapi) yakni segala sesuatu harus diletakkan sesuai
posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.
·
Seiso (resik) merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah
kerja sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik
·
Seiketsu (rawat) merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi
sekaligus mematuhi ketiga tahap sebelumnya.
·
Shitsuke (rajin) yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi
masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap 5S.
Implementasi nilai 5S ini selalu dibarengi
dengan penerapan budaya Kaizen. Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mencapai
efektivitas pelaksanaan 5S. Selain itu, penerapan 5S juga harus dilaksanakan
secara bertahap sesuai dengan urutannya. Oleh karenanya, hasil dari
implementasi nilai sebelumnya akan mempengaruhi tindakan implementasi nilai
berikutnya. Contohnya yaitu jika nilai pertama (seiri - ringkas) tidak
dilaksanakan dengan baik, maka nilai berikutnya (seiton – rapi) tidak akan
dapat dijalankan secara maksimal, begitu seterusnya. Dengan demikian maka
penerapan nilai 5S ini juga mengajarkan tentang arti kedisiplinan.
Negara Jepang mampu
menjadikan berbagai perusahaannya menjadi perusahaan multinasional raksasa di
Asia. Jepang merupakan salah satu negara Asia yang miskin akan sumber daya alam
(SDA), namun dengan keunggulan sumber daya manusia yang mereka miliki, mereka
mampu menjadikan negaranya menjadi negara maju dengan pertumbuhan ekonomi yang
pesat. Tulisan ini berusaha untuk menganalisis budaya perusahaan multinasional
(multinational corporation)berbasis Jepang yang ada di
Indonesia, sebagai langkah untuk pengelolaan IHRM (International Human Resource
Management).
Sumber :
Pendahuluan dari penelitian Tri Noviantoro, 2014 "Analisis
Budaya Perusahaan MNC (Multinational
Corporation) Berbasis Jepang di Indonesia"
https://www.linkedin.com/pulse/20140904062203-154884582-analisis-budaya-perusahaan-mnc-multinational-corporation-berbasis-jepang-di-indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar