Adanya perilaku etis
dalam suatu kegiatan bisnis merupakan suatu yang penting dalam kelangsungan
hidup bisnis itu sendiri. Dalam mencapai tujuan, kegiatan bisnis harus terdapat
batasan – batasan, sehingga dapat menghasilkan kegiatan bisnis yang bukan hanya
menguntungkan tetapi bisnis yang baik. Batasan tersebut lah yang dinamakan
etika bisnis. Istilah etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu Ethos yang dapat diartikan ilmu tentang
apa yang biasa dilakukan, sedangkan bisnis adalah kegiatan organisasi yang
menyediakan barang atau jasa untuk masyarakat. Sehingga secara sederhana etika
bisnis diartikan sebagai berikut.
A.
Pengertian
Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu,
perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
B.
Lingkungan
Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Tujuan
utama dalam kegiatan bisnis adalah memiliki bisnis yang baik. Bisnis yang baik
adalah bukan yang hanya menguntungkan
tetapi juga baik dalam moral. Perilaku etika, peran serta kinerja baik
karyawan, pimpinan dan pemegang saham yang berada didalam bisnis tersebut
merupakan kontribusi dalam kesuksesan perusahaan. Perilaku etika mereka dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
a.
Budaya Organisasi
Keseluruhan
budaya dalam organisasi merupakan cermin dari bagaimana hubungan masing -
masing diri tiap karyawan dengan pimpinan maupun rekan kerja. Budaya organisasi
merupakan gambaran, bagaimana sikap manajemen terhadap karyawan dan
pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan.
b.
Ekonomi Lokal
Melihat seorang
karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan perekonomian setempat. Jika
pekerjaan yang banyak dan ekonomi meningkat, karyawan secara keseluruhan lebih
bahagia dan perilaku mereka dan kinerja cermin itu. Di sisi lain, saat-saat
yang sulit dan pengangguran yang tinggi, karyawan dapat menjadi takut dan cemas
tentang memegang pekerjaan mereka.Kecemasan ini mengarah pada kinerja yang
lebih rendah dan penyimpangan dalam penilaian. Dalam beberapa karyawan,
bagaimanapun, rasa takut kehilangan pekerjaan dapat menjadi faktor pendorong
untuk melakukan yang lebih baik.
c.
Reputasi Perusahaan dalam Komunitas
Persepsi
karyawan tentang bagaimana perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat dapat
mempengaruhi perilaku. Jika seorang karyawan menyadari bahwa perusahaannya
dianggap curang atau murah, tindakannya mungkin juga seperti itu. Namun, jika
perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill, karyawan
lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena pelanggan dan pemasok
berharap bahwa dari mereka.
d.
Persaingan di Industri
Tingkat daya saing dalam suatu industri
dapat berdampak etika dari kedua manajemen dan karyawan, terutama dalam situasi
di mana kompensasi didasarkan pada pendapatan dimana karyawan dan manajemen
dapat saling bersaing untuk mengambil lebih banyak pekerjaan dan
mengesampingkan etika internal untuk mengejar keuntungan.
C.
Kesaling
- Tergantungan Antara Bisnis dan Masyarakat
Kegiatan bisnis tentu nya harus tunduk pada norma-norma yang ada pada
masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu
membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu
antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam
hubungan langsung maupun tidak langsung, kecenderungan untuk terjadinya
konflik dan terbukanya penyelewengan sangat mungkin terjadi. Baik dalam tataran
manajemen ataupun personal dalam setiap team maupun hubungan perusahaan dengan
lingkungan sekitar. Untuk itu etika ternyata diperlukan sebagai kontrol akan
kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri Oleh karena itu kewajiban
perusahaan adalah mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi
masyarakat dan melakukan dua pandangan yaitu yang seimbang.
D.
Kepedulian Pelaku Bisnis terhadap Etika
Pelaku Bisnis yang tidak mempedulikan etika akan merugikan
bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka panjang Tolak
ukur dalam etika bisnis adalah standar moral. Tindakan yang tidak etis, bagi perusahaan akan memancing
tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif. Sedangkan
perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan
yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula. Memang benar,
Kita tidak bisa berasumsi bahwa dunia bisnis dipenuhi oleh orang-orang jujur,
berhati mulia dan bebas dari akal bulus serta kecurangan/manipulasi.
Meskipun diakui beberapa pelaku bisnis memang sudah ada yang mampu menerapkan
etika bisnis tersebut Namun, karena pemahaman dari masing-masing pelaku usaha
mengenai etika bisnis berbeda-beda selama ini, maka implementasinyapun berbeda
pula, Keberadaan etika dan moral pada diri seseorang atau sekelompok orang
sangat tergantung pada kualitas sistem kemasyarakatan yang melingkupinya.
E.
Perkembangan
Dalam Etika Bisnis
Perkembangan dalam etika bisnis dibagi menjadi 5
periode yaitu sebagai berikut :
- Situasi
Dahulu : Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf
Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia
bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan
niaga harus diatur.
- Masa
Peralihan tahun 1960-an : ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan
otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota
Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi
perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan
menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and
Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social
responsibility.
- Etika
Bisnis Lahir di AS tahun 1970-an : sejumlah filsuf mulai terlibat dalam
memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis
dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang
meliputi dunia bisnis di AS.
- Etika
Bisnis Meluas ke Eropa tahun 1980-an : di Eropa Barat, etika bisnis
sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat
forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis
yang disebut European Business Ethics Network (EBEN),
- Etika
Bisnis menjadi Fenomena Global tahun 1990-an : tidak terbatas lagi pada
dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah
didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics
(ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo
F. Etika Bisnis dan Akuntan
Dalam menjalankan profesinya seorang akuntan di Indonesia
diatur oleh suatu kode etik profesi dengan nama kode etik Ikatan Akuntan
Indonesia. Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia merupakan tatanan etika dan
prinsip moral yang memberikan pedoman kepada akuntan untuk berhubungan dengan
klien, sesama anggota profesi dan juga dengan masyarakat. Selain dengan kode
etik akuntan juga merupakan alat atau sarana untuk klien, pemakai laporan
keuangan atau masyarakat pada umumnya, tentang kualitas atau mutu jasa yang
diberikannya karena melalui serangkaian pertimbangan etika sebagaimana yang diatur
dalam kode etik profesi. Akuntansi sebagai profesi memiliki kewajiban untuk
mengabaikan kepentingan pribadi dan mengikuti etika profesi yang telah
ditetapkan. Kewajiban akuntan sebagai profesional mempunyai tiga kewajiban
yaitu; kompetensi, objektif dan mengutamakan integritas. Kasus
enron, xerok, merck, vivendi universal dan bebarapa kasus serupa lainnya
telah membuktikan bahwa etika sangat diperlukan dalam bisnis. Tanpa
etika di dalam bisnis, maka perdaganan tidak akan berfungsi dengan baik. Kita
harus mengakui bahwa akuntansi adalah bisnis, dan tanggung jawab utama dari
bisnis adalah memaksimalkan keuntungan atau nilai shareholder.
Tetapi kalau hal ini dilakukan tanpa memperhatikan etika, maka hasilnya sangat
merugikan. Banyak orang yang menjalankan bisnis tetapi tetap berpandangan
bahwa, bisnis tidak memerlukan etika.
Demikian lah penjelasan tentang Perilaku Etika Dalam Bisnis, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan. Penulis membuka kritik dan saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar