Judul diatas memang terdengar lucu,
begitupun ketika saya harus menuliskan tentang diri saya sendiri, tentunya akan
terasa sulit namun demi melengkapi tugas salah satu mata kuliah saya , saya akan mencoba nya.
Nama lengkap saya Putri Hendrawati , oranglain
biasa memanggil saya dengan nama Putri atau phw (kepanjangan dari
PutriHendraWati). Saya lahir di Jakarta pada tanggal 06 Desember 1993. Usia
saya 20 tahun, saat ini saya adalah seorang mahasiswi fakultas ekonomi jurusan
akuntansi disalah satu Universitas Swasta di Jakarta. Saya adalah anak ke tiga
dari tiga bersaudara. Seperti kebanyakan
orang lainya, saya berasal dari keluarga
sederhana dari pasangan Bapak Wagito Hendrosiswanto (Almarhum) dan Ibu Soeparti.
Kedua orangtua saya berasal dari Solo , yang pergi merantau di Jakarta.
Jika harus menceritakan tentang diri
saya, memang saya belum bisa menemukan jati diri saya yang sesungguhnya, namun
belajar mengenali diri sendiri adalah bagian dari proses tersebut. Saya adalah
orang yang memiki sikap sedikit keras, mungkin dikarenakan sejak kecil kedua
orangtua saya khususnya ibu saya mendidik anak- anak nya dengan didikan yang
sedikit keras dan tegas, beliau mengajarkan kami untuk mengerjakan segala
sesuatu nya harus sesuai dengan aturan. Sikap keras tersebut lah yang tanpa saya sadari sedikit terbawa di dalam diri saya, namun aneh nya
saya bukan tipe orang yang menyukai banyak aturan. Saya berfikir memang ada
yang perlu dilakukan sesuai aturan,
namun ada beberapa hal yang tidak memerlukan nya. Dalam urusan pendidikan saya adalah
orang yang benar – benar mengutamakan dan menjalankannya nya sesuai aturan. Sejak
saya kecil saya sudah diajarkan untuk bertanggung jawab terhadap pendidikan
saya. Ketika sekolah dulu, orangtua saya tidak pernah “menuntut” saya untuk
menjadi terbaik sesuai keinginana mereka , tetapi mereka “menuntun” saya untuk
menjadi yang paling baik sesuai dengan keinginan kami.. Mereka menginginkan
saya dan kedua kakak saya mempunyai pendidikan yang layak, bagaimanapun
keadaannya. Alasan tersebut lah yang memotivasi saya sampai saat ini untuk
selalu bersungguh – sungguh dan berkerja keras dalam hal pendidikan.
Berbeda dengan urusan pendidikan,
dimana saya melakukannya dengan serius disisi lain saya justru memiliki sikap
yang bertolak belakang. Beberapa bulan yang lalu, saya bertemu dengan salah
satu kakak kelas saya, dia adalah mahasiswa lulusan psikologi di kampus saya,
dia mencoba menawarkan untuk membaca kepribadian saya dengan hanya melihat dari
sebuah tulisan. Saya menuliskan beberapa kalimat dalam satu paragraf disebuah
kertas,entah bagaimana bisa dia mengetahui nya sampai saya pun tidak habis
pikir, hampir semua yang dikatakannya adalah benar padahal kami tidak saling
mengenal sebelumnya, dari mulai dia mengatakan saya adalah pribadi yang tenang,
sebenarnya tidak dalam semua hal saya bisa bersikap tenang namun memang saya
lebih sering apabila dihadapkan suatu
hal saya memilih untuk bersikap tenang,
dia juga mengatakan saya orang yang lebih sabar, hal ini pun hampir benar pada
dasarnya saya adalah orang yang berprinsip namun saya tidak mau memaksakan
oranglain untuk selalu setuju dengan saya. Saya lebih cenderung untuk mengalah
dan membiarkan nantinya orang lain pun melihat bahwa yang saya lakukan benar, memiliki
banyak teman dan tidak suka berdiam diri dirumah itu juga yang dia katakan dan
menurut saya benar , bermain adalah salah satu hal yang mungkin paling
menyenangkan didalam hidup, teruntuk juga bagi saya, kalau urusan “bermain”
bisa dibilang saya jago nya. Entah alasan nya apa, mungkin dikarenakan sejak
kecil saya hanya tinggal bertiga di Jakarta bersama kedua orangtua saya,
sedangkan kedua kakak laki-laki saya tinggal bersama kakek dan nenek saya di
Solo. Kedua orangtua saya diharuskan bekerja untuk memenuhi kebutuhan kami,
bukan berarti saya anak yang kurang perhatian orangtuanya namun terkadang saya
merasa kesepian ketika didalam rumah , berbeda hal nya ketika saya bermain
diluar rumah , saya menemukan kesenangan tersendiri Bahkan ketika dulu saya duduk dibangku
sekolah, disaat saya menjadi juara kelas saya meminta kepada orantua saya untuk
memberi waktu yang lebih lama untuk saya bermain diluar rumah sebagai
hadiahnya. Bertemu banyak orang dengan berbagai karakter, bahkan bisa
menjadikan mereka bagian penting dalam hidup saya sebagai teman dan sahabat.
Berbagi cerita dan mencoba banyak hal dengan mereka dan membuat orang lain
bahagia didekat kita adalah suatu kesenangan sendiri bagi saya.
Disamping itu dia juga membaca saya adalah
orang yang masih sering melihat kebelakang apabila melakukan sesuatu sehingga
terkadang hal itu yang membuat saya ragu, ini merupakan salah satu kekurangan
saya, tingkat kepercayaan diri saya tidak terlalu tinggi sehingga terkadang
saya meragukan kemampuan sendiri. Saya
pun termasuk orang yang terlalu banyak pertimbangan dan sering menghubungkan
kegagalan yang saya pernah alami sehingga menjadi kerikil dan keraguan untuk
saya bisa maju melakukan sesuatu.
Bisa dikatakan pula untuk urusan
pribadi atau apapun saya lebih senang untuk menyimpan nya sendiri, saya ingin
oranglain mengetahui saya tetapi tidak mengenal saya lebih dalam. Disamping
sikap saya yang seolah – olah terlihat cuek, masa bodo, selalu menunjukan sikap
ceria seakan semuanya baik – baik saja, saya pun juga memiliki tingkat
sensifitas yang cukup tinggi. Hal yang paling bisa membuat saya terharu,
terenyuh bahkan sampai menangis adalah ketika diingatkan akan sosok ayah saya ,
sekitar 6 tahun silam beliau kembali kepada Yang Maha Kuasa , kepergian beliau
adalah kesedihan terbesar dalam hidup saya mungkin saya dan beliau memiliki
hubungan emosional yang sangat tinggi. Ayah yang luarbiasa itu yang bisa saya katakan
jika harus membicarakan tentang beliau. Ayah yang bisa menjadi teman baik saya,
Ayah yang tidak pernah melukai saya seujung kuku pun, ayah yang menjaga saya
dan selalu ada untuk saya. Semua perlakuan beliau yang membuat saya merasa menjadi
anak yang sangat beruntung, banyak ketakutan didiri saya setelau beliau pergi
sehingga membuat saya harus bisa menjadi sosok yang kuat, bisa melindungi diri
saya sendiri meskipun ada kedua kakak laki – laki saya namun belum bisa
seutuhnya menggantikan sosok Ayah, alasan ini pula lah yang sedikit
mempengaruhi saya menjadi orang yang sedikit keras.
Secara garis besar, cerita kehidupan
saya mungkin saya sama seperti cerita kehidupan wanita – wanita lain nya. Entah
mengapa Allah menginginkan saya untuk tinggal dibumi ini dengan kepribadian dan
kehidupan yang saya punya saat ini, namun apapun alasan nya saya yakin Allah memiliki
tujuan tersendiri. Saya hanya ingin mensyukuri dan menjalani semua yang telah
saya miliki dan menjalankan nya dengan benar dengan cara saya sendiri serta
melakukan hal yang baik dan positif, dan sebisa mungkin tidak mengizinkan hal –
hal buruk datang dari diri saya. Mencoba menjadi pribadi terbaik adalah langkah
pertama untuk menjadi yang terbaik. Terimakasih :-)